Mengungkap
Fakta Ilmiah dalam Hadis
![]() |
Cover Buku Sumber: Koleksi Pribadi |
Judul
buku : Buku
Pintar Sains dalam Hadis: Mengerti Mukjizat Ilmiah Sabda Rasulallah
Penerjemah :
Yodi
Indrayati dan Tim Penerjemah Zaman
Penerbit :
Zaman,
Jakarta
Cetakan :
I,
Mei 2013
Tebal :
520
Halaman
ISBN :
978-602-17743-4-2
Harga :
Rp.
69.000,-
Bagi Umat Islam, Hadis tidak hanya menjadi sumber
hukum kedua setelah al-Qur’an. Tetapi juga sebagai inspirasi ilmu
pengetahuan modern yang mengandung makna fundamental, global dan
visioner.
Tidak sedikit makna itu baru dapat terungkap
ketika sains dan ilmu pengetahuan modern berkembang pesat. Terutama yang
berkaitan dengan penciptaan alam, penciptaan manusia, obatan-obatan dan
tentang eskatologis. Hal itu menunjukkan bahwa Hadis mengandung unsur
kenabian yang mendapatkan wahyu.
![]() |
Sumber: blogmuhammadirwansyah.blogspot.com |
Namun, pertikaian di penghujung kekhalifahan
Utsman bin Affan menjadi salah satu sebab segelintir orang memalsukan
Hadis. Eksistensi Hadis sebagai penafsiran Nabi saw atas ayat-ayat Tuhan
pun mulai dipertanyakan keabsahannya. Beberapa golongan muslim
melakukan pengingkaran terhadap eksistensi Hadis, sehingga lahirlah
istilah inkar sunnah. Kebanyakan dari gerakan itu dipengaruhi
oleh pemikiran orientalis dan disokong oleh beberapa negara Eropa
(Barat).
Misalnya, Beberapa sarjana Barat melontarkan
beragam argumentasi dan hasil penelitian untuk meragukan keabsahan
Hadis. Seperti yang diwacanakan oleh Ignaz Golzhiher dan Joseph Schacht.
Golzhiher meragukan nilai historisitas Hadis Nabi Muhammad saw.
Kemudian dilanjutkan oleh Joseph Schacht yang juga meragukan otentisitas
Hadis.
Begitu juga dengan Schacht yang beranggapan bahwa
Hadis bukanlah sabda Nabi Muhammad. Melainkan karangan para ulama abad
ke-2 Hijriyah. Penyandaran itu dilakukan agar pendapat mereka
mendapatkan legitimasi dan otoritas. Sehingga pendapat yang mereka
riwayatkan diakui oleh banyak kalangan.
Buku bertajuk Buku Pintar Sains dalam Hadis;
Mengerti Mukjizat Ilmiah Sabda Rasulallahini, berusaha mengekplorasi
dan menelaah beberapa Hadis dengan pendekatan saintis-ilmiah. Hal itu
sangat penting karena pesatnya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan
saat ini juga harus disertai dengan pembuktian fakta ilmiah yang
terkandung al-Qur’an maupun Hadis. Diperlukan penghayatan atas ayat-ayat
dan Hadis Nabi yang berkaitan dengan saintifik, teknologi dan ilmu
pengetahuan.
![]() |
Sumber: Arrahmah.com |
Allah mengabadikan beberapa fakta ilmiah yang
terkandung dalam keduanya agar menjadi argumen tak terbantahkan. Dengan
begitu, orang yang selalu membangga-banggakan sains dan teknologi akan
menemukan fakta di dalamnya. Hal itu membuktikan bahwa al-Qur’an adalah
firman Allah. Sedangkan Hadis adalah sabda Nabi Muhammad yang terhubung
dengan wahyu dan mendapat arahan langsung dari Allah swt. (Halaman 18)
Kuatnya unsur Ilahiah yang terkandung dalam hadis
juga bisa dilihat secara historis. Ketika kebanyakan manusia diliputi
kebodohan dan keterbelakangan pada empat belas abad silam. Rasulallah
saw justru telah menyampaikan fakta-fakta ilmiah yang terparti dalam
hadis beliau. Sabda-sabda beliau masih relevan dan sangat cocok dengan
penemuan-penemuan ilmiah mutakhir.
Zhaglul mengumpulkan sekitar tujuh puluh Hadis
yang dijadikan bahan penelitiannyan. Setiap hadis disertakan fakta
ilmiah temuan para ahli saintis yang satu tema dengan pembahasan. Dengan
begitu, mukjizat ilmiah yang terkandung dalam hadis pun tersingkap satu
persatu.
![]() |
Prof. Dr. Zaglul
Raghib al-Najar Sumber: Dokumenpemudatqn.com |
Salah satunya tentang kebangkitan manusia dari
tulang belakang (ekor). Rasulullah SAW bersabda, “Seluruh bagian
tubuh anak Adam akan musnah dimakan bumi kecuali tulang ekor. Darinyalah
ia diciptakan dan dengannyalah ia dibangkitkan kembali.” (HR.
Muslim). Dalam hadits itu dijelaskan bahwa tulang ekor manusia tidak
akan pernah hancur dimakan tanah seperti bagian tubuh yang lain. Hal ini
telah terbukti dari penelitian yang dilakukan ilmuwan genetika, Keith
L. Moore. (Halaman 266)
Bagi Guru Besar Arkeologi ini, fase-fase
perkembangan ilmu pengetahuan sebenarnya akan mengantarkan pada
pencapaian kebenaran (hukum). Pada akhirnya, ilmu pengetahuan akan terus
berkembang, dan tidak mungkin mundur kembali.
Buku setebal 520 halaman ini, memadukan keahlian
ilmu keislaman dan kepakaran sains sekaligus. Selain itu juga dilengkapi
ilustrasi yang diperlukan untuk menjelaskan fakta-fakta ilmiah
tersebut. Karya yang satu ini dapat membuktikan validitas hadis secara
ilmiah-saintis yang selama ini diragukan oleh segelintir orang. Umat
Islam harus menguasai ilmu pengetahuan untuk mengimbangi peradaban Barat
saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar